KISAH MISTIS
Bangunan megah nan elok dan sangat terkenal di Kota Atlas, Semarang itu sebelum dirituali secara khusus telah beralih fungsi, yakni dimanfaatkan oleh ratusan lelembut yang kebanyakan dari bangsa jin yang terkenal jahatnya sebagai markas mereka. Keadaan tersebut membuat bangunan kokoh itu terkesan angker dan menyeramkan.
Keinginan masyarakat untuk menikmati keindahan bangunan bersejarah dan terbesar di kota Semarang itu menjadi angan–angan belaka karena keangkerannya. Meski bangunan itu berada di tengah kota, namun jarang yang berani mendekatinya.
Terdorong untuk melestarikan peninggalan bersejarah, masayarakatpun menginginkan Lawang Sewu dibebaskan dari bangsa lelembut yang selama ini menghuni Lawang Sewu. Apalagi kabarnya lelembut tersebut sering berbuat jahat. Misalnya saja, tidak jarang mereka menjelma dan mengganggu masayarakat sekitar, dan beberapa kecelakaan yang terjadi di sekitar Lawang Sewu juga diduga akibat ulah para lelembut.
Impian masyarakat Semarang itu akhirnya terwujud juga. Dua orang paranormal bersedia membersihkan Lawang Sewu dari para lelembut tersebut. Menurut mereka, para lelembut yang menghuni Lawang Sewu rata-rata memiliki kekuatan tinggi selain punya sifat bandel dan suka mengganggu manusia. Sehingga prosesi pemindahan sempat berlangsung 2 tahap.
Dalam penangkapan lelembut tersebut mereka harus mengeluarkan seluruh energi yang mereka punya mengingat lelembut yang menghuni lawang Sewu tidak hanya kuat, namun juga brangasan. Berkat kerja sama dan ketegasan mereka, 200 jin penghuni Lawang Sewu dapat dilumpuhkan dan dipindahkan ke Monumen Tugurejo Mangkang. Pemindahan lelembut Lawang Sewu ini bukan berarti memindahkan seluruh penghuni Lawang Sewu, melainkan lelembut jahat yang suka mengganggu saja yang dipindahkan.
Dari beberapa lelembut Lawang sewu yang tidak mau dipindahkan, adalah raja lelembut yang mengaku dirinya merupakan penguasa lelembut Lawang Sewu. Dia sebangsa jin yang sangat tinggi kekuatannya. Namun tidak jahat.
Selain raja jin penguasa Lawang Sewu, lelembut lainnya adalah lelembut berwujud ular naga yang menghuni ruang bawah Lawang Sewu, tepatnya di sebuah sumur tua. Dia sudah lama menghni tempat itu sehingga tidak mau di pindahkan.
Sejak dipindahkannya bangsa lelembut Lawang Sewu, masyarakat Semarang dan sekitarnya tidak lagi takut untuk melihat bangunan bersejarah tersebut dari dekat, sebab lelembut jahatnya sudah berpindah tempat.
Minggu, 28 Februari 2010
Kisah Mistis
Diposting oleh Alfifi Yossi di 01.57
Subscribe to:
Postingan (Atom)