Sepasang Suami-Istri yang belum genap sebulan menikah, pada suatu pagi sang Istri kesakitan sambil memegangi perutnya. Sang Istri tak henti-hentinya merintih kesakitan.
Sang suami bergegas menelpon dokter langganannya. Sepuluh menit kemudian, sang dokter pun datang sambil membawa koper berisi peralatan bedah.
Ia kemudian bergegas ke tempat tidur sambil diantar sang suami, dokter lalu pesan agar sang suami tunggu diluar. Lalu ia mengunci pintu dari dalam.
Wajah sang suami tampak cemas. Sepuluh menit kemudian sang dokter keluar, "Tolong saya diambilkan pisau". Sang suami bergegas ke dapur dan mengambil pisau, dan langsung diserahkan.
Lima belas menit kemudian sang dokter membuka pintu lagi, "Tolong saya butuh palu". Sang suami akhirnya menuruti, meskipun bertanya-tanya buat apa palu. Setelah menerima palu, sang dokter kembali menutup pintu rapat-rapat.
Jantung sang Suami berdebar kencang, keringat dingin mengucur deras. Lima menit kemudian sang dokter keluar dan minta diambilkan gergaji. "Gergaji..!", mata sang suami terbelalak.
"Dokter, sebetulnya Istri saya sakit apa sehingga perlu diambilkan pisau, palu, dan sekarang gergaji. Aka diapakan perut Istri Saya," tanya sang suami sambil meratapi nasib Istrinya. Dalam pikirannya Istrinya telah disayat dengan pisau dapur dan dipalu.
"Sabar, saya masih berusaha membuka koper. Kuncinya tertinggal karena tadi terburu-buru," jawab sang dokter santai.
Jumat, 19 Maret 2010
Kuncinya Tertinggal
Diposting oleh Alfifi Yossi di 21.56
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar